Lebaran identik dengan opor,ketupat,nastar hingga deretan pertanyaan kapan nikah?. Opor, nastar,rendang sangat enak dirasakan namun ada satu menu yang bikin perut mendadak kenyang sekalipun kita belum memakannya. Yaps pertanyaan "kapan nikah?".
Wajar dan lumrah jika mereka saudara bahkan tetangga menginginkan kita untuk segera menikah dan berbahagia bersanding dengan pilihan kita. Permasalahannya jika kita belum punya pasangan alias jomblo.Tidak semua permasalahan yang hinggap di diri kita, semua orang harus tau kan alasannya? Jadi ketika ada pertanyaan kapan nikah, berikut dapat dipraktekkan.
Senyum dan katakan minta doanya
Sekalipun pertanyakan tersebut bikin kuping panas namun cobalah tetep tersenyum dan berlapang dada alias ikhlas.
#pertanyaan itu lagu lama
Katakan,besuk kalau dah saatnya
Hal ini mungkin bisa dipraktekkan kalau pertanyaan tersebut menyerbu kuping kita. Sekalipun usia kita sudah matang dan pas menikah. Perlu diingat bahwasanya semua ada masanya sendiri2. Sekalipun teman sebaya sudah mempunyai anak 1 2 3. Perlu digarisbawahi bahwasanya setiap orang memiliki anugrah masing2 yang mana di setiap orang berbeda2. Kalau memang begitu cerita dan alurnya, mengapa harus memaksakan jika belum timing buat kita?
#pertanyaan itu pertanda perhatian
Cuekin aja
Sungguh2 terjadi dan sering mungkin dijumpai disekitar anda. Ada tipe yang setiap berjumpa dengan kita,dya selalu bertanya kapan kita menikah. Selalu dan selalu. Kuping panas sudah biasa namun jatuhnya akan membuat kita ilfil berat dengan si dya. Seolah jika kita belum nikah,dya gatal2 dan mendadak miskin. Sedangkan dya sendiri juga hidupnya belum bener. Namun namanya juga manusia yang lebih mudah melihat kuman di seberang lautan ketimbang gajah yang jelas2 ada di pelupuk matanya.
#pertanyaan itu pertanda kepo dan kurang kerjaan
Lalu jika ada disekitar lingkungan kita ada orang yang belum menikah, belum tentu yang bersangkutan menderita. Setiap orang punya alasan dan jawaban atas kesendiriannya. Bahagia itu tidak ditentukan oleh single/doble-nya seseorang. Bahagia itu tidak bisa diutarakan namun dirasakan, dan bahagia itu terlihat dari pancaran sorot mata masing2 orang.
Selayaknya kita mendoakan dengan tulus agar dya segera ditemukan dengan jodohnya. Bukan malah di bully dan ditanya terus menerus kapan nikah?. Perlu disadari orang yang membuly kesendirian seseorang itu pertanda hidupnya kurang asyik. Kurang bisa memahami dinamika kehidupan. Yang dibutuhkan orang yang masih sendiri bukanlah cibiran namun pasangan.
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia
Baca juga: maknai disetiap jalanmu, kepo
0 comments:
Post a Comment